Bagi pencinta kuliner khas Cirebon tentu tidak asing lagi dengan 
empal gentong dan empal asem. Makanan berkuah mirip gule itu sangat 
populer sehingga banyak wisatawan yang sengaja datang ke Cirebon hanya 
sekadar ingin mencicipi empal gentong dan empal asem.
Satu di antara empal gentong dan empal asem yang populer di Cirebon 
adalah Empal Gentong dan Empal Asem H Apud. Warungnya terletak di Jalan 
Ir H Juanda, Desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, 
atau sekitar 5 kilometer arah barat dari pusat Kota Cirebon.
Ketenaran empal gentong dan empal asem H Apud tiada lain karena 
sentuhan tangan sang empunya, H Machfud atau akrab disapa Haji Apud. 
Pria kelahiran Cirebon, 9 Oktober 1955 itu mulai membuka warung empal 
gentong dan empal asem pada 1993.
“Ketika itu yang pertama ditawarkan adalah empal gentong. Ini karena 
empal gentong jauh lebih populer ketimbang empal asem,” ujarnya, saat 
ditemui di RM Empal Gentong dan Empal Asem H Apud.
Haji Apud bercerita, membuka warung empal gentong pada 1993 hanya 
modal nekat. Daripada menganggur tanpa punya penghasilan, dia 
memberanikan diri mengajak pedagang empal gentong keliling untuk bekerja
 sama. Tujuannya, selain bisa patungan berbisnis juga sekalian bisa 
belajar bagaimana membuat empal gentong yang lezat.
Ternyata seorang pedagang empal gentong keliling bersedia diajak 
kerja sama. Sebuah warung sederhana pun didirikan di tepi Jalan Ir H 
Juanda, Battembat, Kabupaten Cirebon. Empal gentong murah-meriah dengan 
harga Rp 1.500 per porsi ditawarkan di warung tersebut.
“Waktu itu modal awal usaha saya hanya Rp 300.000-an. Saya beli 
daging sapi dan jeroan sekitar 10 kilogram lalu dibikin empal,” kata 
Haji Apud.
Setelah beberapa tahun berjalan, ternyata sang partner mengundurkan 
diri. Haji Apud pun bersolo karier. Berkat keuletannya, bisnis empal 
Haji Apud menuai sukses. Haji Apud dan istri pun bisa menunaikan ibadah 
haji pada 2009, dan jumlah karyawan di warung empalnya bertambah hingga 
mencapai 25 orang.
Bukan hanya itu, jumlah empal yang diproduksi terus meningkat. Dari 
semula hanya menghabiskan 10-15 kilogram daging per hari, kini menjadi 
70 kilogram per hari di hari biasa. Sementara akhir pekan mencapai 1 
kuintal daging.
Setiap 1 kilogram daging bisa hasilkan 10 porsi empal gentong dan 
empal asem. Harga yang ditawarkan Rp 16.000 per porsi belum termasuk 
nasi atau lontong. Jika ditambahkan nasi, harga ditambah Rp 5.000. 
Artinya, Haji Apud mampu kantungi omzet Rp 14,7 juta-Rp 21 juta per 
hari.
Haji Apud merupakan wirausahawan sejati. Sejak lahir, ia banyak 
belajar berwirausaha dari orangtuanya. Tidak mengherankan jika sebelum 
terjun ke bisnis empal, Haji Apud pernah beberapa kali berbisnis bidang 
lain. “Saya pernah jualan sandal di Sukabumi. Setelah dirasa bosan 
berada di kota orang, saya memilih pulang kampung,” ujarnya. 
(Ida Romlah)
Sumber : 
Kompas.com
Rumah Makan Empal Gentong H. Apud
Alamat Jl. Raya Ir. H. Djuanda No.24 Battembat - Tengah Tani Cirebon
Phone : 0231 - 211 055
Ibu Eroh : 087728773322
Pak Haji Apud : 082115337650
http://www.empalgentonghajiapud.com
@empalhajiapud